Sabtu, 10 Maret 2012
Tahongai juga potensial mencegah prostat
Satu lagi kehebatan dari Tahongai....ternyata Tahongai juga potensial mencegah prostat...
Gangguan berupa pembesaran prostat jinak (PPJ) ini hanya mengancam ayah atau kakek kita. Sebab, kelenjar prostat hanya dimiliki kaum pria. Fungsinya saja memproduksi cairan prostat yang menyediakan zat makanan bagi sperma. Kelenjar yang kira-kira seukuran biji kacang tanah itu letak persisnya ada di antara tulang kemaluan dan anus, mengelilingi pangkal saluran kemih atau air seni (uretra).
PPJ dibandingkan dengan gangguan lain, misalnya kanker prostat, memang paling sering terjadi. Penyebab PPJ belum diketahui secara pasti. Diduga, erat kaitannya dengan proses penuaan. Makanya, PPJ biasanya mulai timbul atau dirasakan pada usia 40 - 45 tahun. Sejalan dengan proses penuaan, terjadi perubahan pada sistem hormonal dalam tubuh.
Secara bertahap terjadi proses reduksi biologis terhadap hormon testosteron - akibat pengaruh enzim 5-alfa-reduktase - menjadi hormon dihidrotestosteron. Perubahan yang berlangsung secara bertahap ini menyebabkan makin tingginya kadar dihidrotestosteron. Hormon inilah yang berpengaruh pada pembesaran kelenjar prostat (Ariawan Soejoenoes, dkk., 1996).
Yang juga ikut andil dalam kasus pembesaran kelenjar prostat ini ialah bertambahnya zat prostaglandin dalam jaringan prostat. Beta-sitosterol berperan menghambat pembentukan prostaglandin. Karena itu PPJ dapat juga dicegah oleh beta-sitosterol (Bombardelli, E., Morrazoni, P., 1997).
Jika kelenjar prostat membesar, saluran air seni atau uretra di dekat pintu masuk kandung kemih seolah-olah tercekik. Otomatis pengeluaran air seni jadi terganggu. Makanya, penderita akan sering kencing, terutama pada malam hari. Adakalanya tak tertahankan sampai mengompol segala. Bila jepitan pada uretra meningkat, keluarnya air seni pun makin sulit dan pancaran kencing jadi melemah lalu mendadak berhenti. Akibatnya, timbul rasa amat nyeri pada perut karena air seni yang tertahan. Keadaan ini selanjutnya dapat menimbulkan infeksi pada kandung kencing.
Apabila PPJ sudah sedemikian rupa, dan aliran air seni terhenti, untuk mengeluarkan air kecing harus digunakan kateter. Cara ini akan dirasakan sakit oleh penderita. Pada tahap serius, dokter terpaksa melakukan pembedahan dengan memotong kelenjar prostat (Ariawan Soejoenoes, dkk., 1996).
Tapi mencegah jelas merupakan langkah bijaksana. Makanya, jika timbul gejala-gejala hipertrofi prostat jinak, seyogianya segera mengonsumsi obat. Tahongai bisa dijadikan pilihan alternatif.
Menurut Imran Gaffar dan Lexie (2010 )Senyawa β-sitosterol dapat diisolasi dari fraksi n-heksana dari kulit batang tumbuhan Kleinhovia hospita L (Tahongai).
Nah ternyata tahongaiga ju mengandung betasitosterol yang dapat mencegah radang prostat....jadi sebuah nasehat bijak bila kita selalu minum teh Tahongai....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar