Minggu, 26 Februari 2012

Scientifically proven Natural Medicine

By Nawa Tunggal Tahongai leaves (Kleinhovia hospita) have long been utilized community of East Kalimantan to treat liver disease. Researchers from the University of Mulawarman, East Kalimantan, since 2007 attempting to parse this natural medicine scientific data. In public life, such as the Dayak community in Borneo, found a lot of information from different types of drug plants. This information is important to embark on scientific research, “said Enos Tangke Whitewater, a lecturer and researcher at the Faculty of forestry, Mulawarman University in mid-January, in Samarinda, East Kalimantan. Enos researching along his colleague, Irawan Wijaya Kusuma, from Mulawarman University Faculty of forestry. Research results it has now entered in Journal of Wood Science of the Japan Wood Research Society. The research was carried out with Kim Ung-Yong, Kuniyoshi Shimizu, and Kondo of Japan Ryūichirō. Tahongai is a shrub plant grows naturally in many suburban River in East Kalimantan. Soft-leaved plants and that green always cultivated some people now began to Borneo. Tahongai known to contain active compounds Eleutherol and Kaempferol 3-glucoside serves as antioxidant substances. From research, tahongai extract is also capable of lethal liver cancer cells, i.e. cells HepG2. In addition, it contains the compound, namely 7-kumarin hydroxy-6-methoxy group kumarin (skopoletin) which is able to give the effect of antihipertensi, a bitter taste, and antialergi as well as inhibit prostaglandins synthetase, a compound of fatty acids. Extraction Enos says, tahongai’s research began in 2007. It was taken about 1 kilogram of dried tahongai leaves and reconstituted into ethanol as much as 15 litres at a temperature of 25 degrees celsius. Next, tahongai leaves and created powder extract is filtered. This extract in the laboratory to find out which researched their subjects. Research on the extract of tahongai that Enos first get Kaempferol 3-glucoside. At the next tahongai extracts obtained Eleutherol. Both are antioxidant compounds to increase the resilience of the system of the body. Power research against cancer cell drag tahongai HepG2 hearts also developed. This research utilizes L-glutamine 10 percent and its accompanying bovine serum, sodium bicarbonate, 100 micrograms per milliliter antibiotics streptomycin, penicillin and 100 micrograms per milliliter. “From the results prove this scientifically, we support tahongai marketing efforts,” said Enos. Enos hired a group of small and medium enterprises in Samara to pack the leaves tahongai as the teabag, then marketed to a number of areas. In General, the description of the performance tahongai to treat liver disease is removing the toxins and treat the inflammation that occurs in the liver. The compounds in the tahongai function reduces kumarin pain due to inflammation of the liver. Tahongai able to recover compound on and strengthen the heart so it can perform its functions back like store minerals, vitamins, and sugar to fuel the body. The liver also serves outstanding wash away toxins in the blood as well as controlling the production of cholesterol and spending on cholesterol. Healthy liver Organ will support the performance of the kidneys. The liver breaks down some of the compounds that are toxic and produces ammonia, urea and uric acid by utilizing nitrogen from amino acids. The process of solving compound poison by liver detoxification process called. It is the burden of the kidney. The antioxidant content of tahongai also neutralizes the damage body cells caused by free radicals. Free radicals due to excess amounts of pollution will damage the body’s cells, causing premature aging, as well as a wide range of degenerative diseases, like arteriosclerosis (hardening of the blood vessel wall), hypertension, arthritis, cataracts, coronary heart disease, and cancer. According to Enos, tahongai expected to cure hepatitis A and hepatitis b. current traditional medicinal plants that still need to be improved to be a drug. Challenge Iravan is the head of the chemical laboratory of forest products Mulawarman University said, knowledge of herbal medicines widely owned community, in this case the Dayak community. Exemplifies the wisdom of local manufacture of iravan powder cold to whiten the skin and onion tiwai are used to stop bleeding in the body. “Cold Powder is actually not just for dayak to whiten the skin, but it is also useful to prevent the overproduction of melanin, which can cause skin cancer,” said Irawan. In the laboratory, the powder is known to inhibit cold dayak cell B16, namely skin cancer cells. Cold powder composition most dayak rice flour mixed with some spices and papilak leaves. Irawan said, onions tiwai used to prevent bleeding in the body are known to the public could whiten the skin. Onions contain tiwai antioxidants. “Compounds in onion already proved capable of inhibiting the tiwai microbes Trichophyton mentagrophyte that causes skin cancer,” said Irawan. So much information treatment of various diseases that make use of biodiversity was available. In Indonesia there are about 1,300 species of plants which can be used as medicine. The plant was now waiting for the efforts of researchers to scientifically prove the benefits of this natural remedy. (diterjemahkan dari Kompas.com)

Sabtu, 25 Februari 2012

Minum 2 Kotak Tahongai selama 40 hari, Hbsag-NYA turun signifikan

Saya meneruskan posting kawan saya pak Gunawan di status FBnya, beliau menulis" Pelanggan saya namanya pak Joko (082159763254), setelah mengkonsumsi teh tahongai 2 kotak (selama 40 hari) , hbsag-nya turun dari 7500 menjadi 39, bagi yang punya penyakit kanker hati atau hepatitis, silahkan kontak pak Joko untuk Sharing." Catatan saya: Pengalaman pak Joko merupakan pengalaman yang sangat berharga, oleh karena itu bagi anda yang memiliki keluhan yang sama silahkan untuk saling berdiskusi...mengambil pengalaman yang baik dan meninggalkan apa yang beresiko..

Kamis, 23 Februari 2012

Kami di facebook

Bagi anda yang ingin, bergabung dan berdiskusi tentang kesehatan silahkan add kami di facebook dengan nick Kapsul Tahongai dan email : admin@tahongai.com

Mengilmiahkan Obat Alamiah

Oleh Nawa Tunggal Daun tahongai (Kleinhovia hospita) sejak lama dimanfaatkan masyarakat Kalimantan Timur untuk mengobati penyakit hati. Para peneliti dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, sejak tahun 2007 berupaya mengurai data ilmiah obat alami ini. Dalam kehidupan masyarakat, seperti komunitas Dayak di Kalimantan, dapat ditemui banyak informasi jenis obat dari berbagai tumbuh-tumbuhan. Ini informasi penting untuk memulai penelitian ilmiah,” kata Enos Tangke Arung, dosen dan peneliti pada Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, pertengahan Januari lalu, di Samarinda, Kalimantan Timur. Enos meneliti bersama koleganya, Irawan Wijaya Kusuma, dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Hasil penelitian itu sekarang masuk di Journal of Wood Science dari Japan Wood Research Society. Penelitian itu dilakukan bersama Yong-Ung Kim, Kuniyoshi Shimizu, dan Ryuichiro Kondo dari Jepang. Tahongai merupakan tumbuhan perdu yang banyak tumbuh secara alami di pinggiran sungai di Kalimantan Timur. Tumbuhan berdaun lunak dan selalu hijau itu kini mulai dibudidayakan sebagian masyarakat Kalimantan. Tahongai diketahui mengandung senyawa aktif Eleutherol dan Kaempferol 3-glukosida yang berfungsi sebagai zat antioksidan. Dari penelitian, ekstrak tahongai juga mampu mematikan sel kanker hati, yaitu sel HepG2. Selain itu, mengandung senyawa golongan kumarin, yaitu 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin) yang mampu memberikan efek antihipertensi, antiinflamasi, dan antialergi serta dapat menghambat prostaglandin synthetase, suatu senyawa asam lemak. Ekstraksi Enos mengatakan, penelitian tahongai dimulai tahun 2007. Saat itu diambil sekitar 1 kilogram daun tahongai yang dikeringkan dan dilarutkan ke dalam etanol sebanyak 15 liter pada suhu 25 derajat celsius. Selanjutnya, daun tahongai disaring dan dibuat serbuk ekstrak. Ekstrak inilah yang diteliti di laboratorium untuk mengetahui kandungannya. Penelitian Enos pada ekstrak tahongai yang pertama mendapatkan Kaempferol 3-glukosida. Pada ekstrak tahongai berikutnya didapatkan Eleutherol. Keduanya merupakan senyawa antioksidan untuk meningkatkan sistem ketahanan tubuh. Penelitian daya hambat tahongai terhadap sel kanker hati HepG2 juga dikembangkan. Penelitian ini memanfaatkan L-glutamine 10 persen fetal bovine serum, sodium bicarbonate, streptomisin 100 mikrogram per mililiter, dan penisilin 100 mikrogram per mililiter. ”Dari hasil pembuktian secara ilmiah ini, kami mendukung usaha pemasaran tahongai,” kata Enos. Enos menggandeng sebuah kelompok usaha kecil dan menengah di Samarinda untuk mengemas daun tahongai seperti teh celup, kemudian dipasarkan ke sejumlah daerah. Secara umum, penjelasan kinerja tahongai untuk mengobati penyakit hati adalah mengeluarkan racun dan mengobati peradangan yang terjadi pada hati. Senyawa golongan kumarin pada tahongai berfungsi mengurangi rasa sakit akibat peradangan hati. Senyawa pada tahongai mampu memulihkan dan memperkuat hati sehingga bisa menjalankan fungsinya kembali seperti menyimpan mineral, vitamin, dan gula untuk bahan bakar tubuh. Hati juga berfungsi membersihkan racun yang beredar dalam darah serta mengontrol produksi kolesterol dan pengeluaran kolesterol. Organ hati yang sehat akan menunjang kinerja ginjal. Hati memecah beberapa senyawa yang bersifat racun serta menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Hal ini meringankan beban ginjal. Kandungan antioksidan tahongai juga menetralkan kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan radikal bebas. Radikal bebas akibat pencemaran dalam jumlah berlebih akan merusak sel-sel tubuh, menyebabkan penuaan dini, serta berbagai penyakit degeneratif, seperti arteriosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah), hipertensi, arthritis, katarak, penyakit jantung koroner, dan kanker. Menurut Enos, tahongai diharapkan dapat menyembuhkan hepatitis A dan hepatitis B. Saat ini tanaman obat tradisional itu masih perlu pengembangan untuk menjadi obat. Tantangan Irawan yang merupakan Kepala Laboratorium Kimia Hasil Hutan Universitas Mulawarman mengatakan, pengetahuan tentang obat-obat herbal banyak dimiliki masyarakat, dalam hal ini masyarakat Dayak. Irawan mencontohkan kearifan lokal pembuatan bedak dingin untuk memutihkan kulit dan bawang tiwai yang digunakan untuk menghentikan pendarahan dalam tubuh. ”Bedak dingin dayak sebenarnya tidak hanya untuk memutihkan kulit, tetapi juga bermanfaat untuk mencegah melanin berlebih yang bisa menimbulkan kanker kulit,” kata Irawan. Dalam laboratorium, bedak dingin dayak diketahui mampu menghambat sel B16, yaitu sel kanker kulit. Komposisi bedak dingin dayak sebagian besar berupa tepung beras yang dicampur beberapa rempah dan daun papilak. Irawan mengatakan, bawang tiwai yang digunakan untuk mencegah pendarahan dalam tubuh juga diketahui masyarakat bisa memutihkan kulit. Bawang tiwai mengandung antioksidan. ”Senyawa pada bawang tiwai sudah dibuktikan mampu menghambat mikroba Trichophyton mentagrophyte yang menyebabkan kanker kulit,” kata Irawan. Begitu banyak informasi pengobatan berbagai penyakit yang memanfaatkan keanekaragaman hayati yang tersedia. Di Indonesia ada sekitar 1.300 jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai obat. Tanaman itu kini menunggu upaya para peneliti untuk membuktikan secara ilmiah manfaat obat alamiah ini. Sumber: Kompas
1132

Rabu, 01 Februari 2012

Tahongai herbal hepatitis dan kesehatan tubuh , varian baru produk kami...baru tayang gambar sudah banyak yang order...

Dari beberapa konsumen banyak yang mengeluh karena mereka tidak memiliki waktu menyeduh ataupun merebus teh celup tahongai....terkadang setiap mereka menyeduh sering lupa meminum sisanya sehingga mubazir ....untuk itu kami ingin memudahkan para konsumen Tahongai saat ini kami siap menyediakan tahongai dalam bentuk kapsul..Kapsul ini tidak kami pasarkan secara bebas karena memang belum memiliki izin edar dari balai POM tetapi kami tetap mempbuatnya dengan proses higienis dan kemasan yang apik dalam kemasan metalized bagian dalam dan kotak art paper dibagian luar.....sehingga ringan dikirimkan dan dibawa kemanapun...Untuk produk ini kami hanya melayani konsumen yang memang membutuhkan sesuai alasan diatas dan memesan langsung ke pusat stockist atau melalui agen-agen kami di daerah...walaupun dalam bentuk pesanan tapi kami telah menyiapkan stock yang cukup....1 kotak berisi 100 kapsul...untuk anda yang kronis dapat meminum dengan dosis 2 x 3 kapsul perhari...tetapi untuk menjaga kesehatan atau pencegahan cukup 1 x 2 kapsul perhari....harga per kotak Rp. 150. rb ...silahkan hubungi kami.....

Talk Show "Tahongai, Solusi Sehat dari Kalimantan Timur" di TVRI Kaltim

Hari Rabu 01 Februari 2012 , Herbalis Abihira Herba Center akh Hery Romadan di undang untuk melakukan Talkshow di TVRI kaltim...dalam talkshow ini akh Hery Romadan menjelaskan manfaat dan cara penggunaan tanaman tahongai untuk kesehatan Tubuh...yaitu untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan terapi penyembuhan liver atau hepatitis...untuk konsultasi dengan akh Hery Romadan dapat menghubungi No Konsultasi di Samping...